Proses rekrutmen TNI (Tentara Nasional Indonesia) dan Polri (Kepolisian Republik Indonesia) tidak hanya menekankan aspek kemampuan fisik, psikologis, dan intelektual, tetapi juga mencakup pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh, termasuk pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut. Aspek ini memiliki peran penting dalam menentukan kelulusan karena menggambarkan kondisi kesehatan umum, kebersihan pribadi, serta kesiapan menjalankan tugas lapangan dalam berbagai kondisi ekstrem.

Tujuan Pemeriksaan Kesehatan Gigi

Pemeriksaan gigi dalam seleksi TNI/Polri bertujuan untuk:

  • Menilai kondisi umum kesehatan gigi dan mulut calon peserta.
  • Menentukan ada tidaknya kelainan yang dapat memengaruhi performa atau kenyamanan saat bertugas.
  • Mendeteksi kemungkinan penyakit atau infeksi kronis yang berasal dari rongga mulut.
  • Memastikan calon peserta bebas dari kelainan struktur gigi yang mengganggu fungsi bicara, mengunyah, atau estetika wajah.

Kriteria Pemeriksaan Kesehatan Gigi

Berikut adalah kriteria umum yang digunakan tim medis saat melakukan pemeriksaan gigi dalam seleksi TNI dan Polri:

1. Jumlah dan Kondisi Gigi

Calon peserta diharapkan memiliki jumlah gigi yang memadai untuk fungsi pengunyahan dan bicara. Gigi yang tanggal atau hilang tanpa pengganti dapat menjadi nilai minus. Gigi tiruan masih bisa diterima, selama fungsional dan tidak mengganggu penampilan atau ucapan.

2. Tidak Ada Gigi Berlubang Aktif

Gigi berlubang, terutama yang dalam kondisi aktif dan belum ditambal, akan menjadi perhatian dalam pemeriksaan. Gigi yang mengalami infeksi atau kerusakan parah (lubang mencapai saraf gigi) dapat menyebabkan kegagalan dalam tes kesehatan. Oleh karena itu, penting untuk melakukan perawatan saluran akar dan/atau tambal gigi sebelum mengikuti seleksi.

3. Kondisi Gusi yang Sehat

Gusi harus dalam keadaan normal: berwarna merah muda, tidak bengkak, tidak mudah berdarah, dan tidak menunjukkan tanda-tanda radang atau penyakit periodontal. Gusi yang bermasalah bisa menjadi indikasi adanya infeksi kronis.

4. Kebersihan dan Bebas Karang Gigi

Karang gigi menunjukkan kebersihan mulut yang buruk dan dapat mengarah pada penyakit gusi. Calon peserta disarankan melakukan scaling sebelum tes kesehatan untuk memastikan mulut bersih dan segar.

5. Susunan dan Estetika Gigi

Gigi yang terlalu tonggos (protrusi), berjejal, atau tidak simetris secara ekstrem bisa memengaruhi penilaian. Susunan gigi yang baik tidak hanya penting untuk fungsi, tetapi juga untuk estetika dan komunikasi.

6. Tidak Ada Kelainan Struktur atau Fungsi

Calon peserta harus bebas dari kelainan seperti maloklusi berat, gangguan sendi rahang (TMJ), atau deformitas rahang yang dapat memengaruhi performa tugas di lapangan.

Pentingnya Pemeriksaan Gigi Sejak Dini

Pemeriksaan dan perawatan gigi sebaiknya dilakukan jauh-jauh hari sebelum mengikuti seleksi. Hal ini memberikan cukup waktu untuk perawatan apabila ditemukan masalah, seperti perawatan saluran akar, penambalan, scaling, atau bahkan pencabutan dan pemasangan gigi tiruan jika diperlukan.

Rekomendasi Sebelum Tes Kesehatan

  • Periksa gigi ke dokter gigi minimal 1 bulan sebelum seleksi.
  • Lakukan penambalan jika terdapat gigi berlubang.
  • Lakukan perawatan saluran akar apabila terdapat infeksi atau kerusakan parah (lubang mencapai saraf gigi)
  • Lakukan pembersihan karang gigi (scaling).
  • Perhatikan pola makan dan kebersihan gigi harian.
  • Hindari merokok dan konsumsi makanan manis berlebih.

Kesimpulan

Pemeriksaan kesehatan gigi merupakan bagian integral dari proses seleksi TNI dan Polri. Memenuhi kriteria kesehatan gigi tidak hanya menunjukkan kesiapan fisik calon peserta, tetapi juga menjadi indikator disiplin dan kepedulian terhadap kesehatan pribadi. Dengan persiapan yang matang dan perawatan gigi yang tepat, calon peserta dapat meningkatkan peluang lolos dalam proses seleksi yang kompetitif ini.